FPAR Unud Gelar Lokakarya Kurikulum

DENPASAR, TIM REDAKSI – Fakultas Pariwisata (FPAR) Universitas Udayana (Unud) menggelar Lokakarya Kurikulum, Selasa (26/7) di Kampus Fakultas Pariwisata Denpasar. Agenda utama dalam lokakarya kurikulum ini adalah sinkronisasi mata kuliah program diploma dan S1 dengan kurikulum S2 dan S3 sehingga adaptif terhadap berbagai program yang ada dalam Program MBKM. Selain itu, agenda lainnya adalah pemantapan mata kuliah berbasis case method serta finalisasi Pedoman Akademik FPAR Unud.

Kegiatan ini diawali dengan pembukaan oleh Dekan Fakultas Pariwisata Dr. I Wayan Suardana, SST.Par., M.Par dan diikuti oleh sesi pemaparan materi dari narasumber.  Pemaparan materi dimulai dari Wakil Dekan Bidang Kemahasisaan dan Informasi Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) Unud yang sekaligus mewakili LP3M Unud I Wayan Gede Astawa Karang, S.Si., M.Si., Ph.D terkait teknik penilaian kuliah case method.

Pemaparan materi dilanjutkan dengan paparan Koordinator  Program Studi (Koprodi) Sarjana Terapan Pengelolaan Perhotelan Dr. Ni Putu Ratna Sari, SST.Par., M.Par dan Koprodi S1 Pariwisata Gde Indra Bhaskara, M.Sc., Ph.D serta Koprodi S1 IPW  Dr. Nyoman Sudiarta, SE., M.Par  perihal catatan dan tantangan seputar perubahan kurikulum. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari Koprodi S2 Dr. I Made Adikampana, ST.MT dan perwakilan Prodi S3 Dr. I Gusti Putu Bagus Sasrawan Mananda, SST.Par., MM. M. Par tentang sinkronisasi kurikulum S1 dengan kurikulum S2 dan S3.

Sebanyak 40 orang dosen yang menghadiri lokakarya ini tampak antusias mengikuti kegiatan. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Perencanaan Dr. I Nyoman Sukma Arida, M.Si berharap melalui kegiatan ini diharapkan para dosen pengampu mata kuliah bisa menyusun Rencana Pembelajaran berbasis case method yang karakternya adalah bisa melibatkan mahasiswa secara aktif dalam perkuliahan  dan menambah kemampuan problem solving dan team work para mahasiswa.

“Tantangannya memang dalam mata kuliah berbasis kasus dosen harus mampu hadir sebagai fasilitator di dalam kelas dan selalu meng-update pengetahuannya tentang berbagai isu terkini. Kita berharap akhir tahun ini 30% mata kuliah di fakultas kita sudah berbasis kasus", tambah Sukma. (SN)